MEA Sebagai Media Persaingan atau Media Stabilitas Perekonomian

Ada yang lucu kejadian dimalam ini, dimana ada yang membuat sebuah postingan bahwa ART luar negeri yaitu Vietnam, Filipina dan negara ASEAN yang lain jauh lebih murah dari pada Indonesia, bahkan tidak bertele-tele minta itu minta ini. Ini adalah sebuah bukti bahwa Indonesia dihuni oleh masyarakat yang tidak percaya akan kekuatan negaranya dan ini adalah bukti bahwa negara ini bobrok karena masih ada yang tidak mau berbondong-bondong untuk menguatkan negara Indonesia, terlepas dari orang-orang yang duduk di Pemerintahan.

Disini yang akan penulis bicarakan bukan sorotan soal ekonominya, tapi bagaimana bangsa ini menjadi sorotan, menjadi kekuatan perekonomian di kawasan ASEAN dan juga menjadi negara yang paling kuat dalam sisi stabilitas ekonomi di kawasan ASEAN. Penulis mengakui memang tenaga luar terbilang paling murah, tapi disini yang harus dilihat adalah kenapa harus ada perbandingan anatara negara kita dengan negara lain. MEA bukan ajang persaingan, melainkan MEA adalah untuk stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN, tujuannya untuk bisa mencegah terjadinya krisis yang pernah terjadi di tahun 1998.

Hadirnya MEA seharusnya menjadi kekuatan bagi Indonesia. Negara ini membutuhkan sumber daya yang kuat, termasuk warga negaranya. Potensi Indonesia yang begitu besar menjadi tujuan utama dari negara-negara lain yang ada di kawasan ASEAN. Sehingga disini yang harus dilakukan adalah bagaimana cara kita untuk tidak terpengaruh terhadap situasi membanding-bandingan kondisi kita dengan kondisi negara lain. Kita harus bersatu, kita harus membuktikan bahwa Indonesia siap menghadapi MEA, apabila kita membanding-bandingan ini yang membuat kesannya Indonesia belum siap menghadapi MEA. Membandingan itu boleh tetapi harus tau tujuannya dulu, kalau tujuannya untuk membuat malu negara sendiri berarti itu hanyalah orang-orang malas saja, tapi kalau tujuannya untuk memberikan motivasi maka inilah merupakan tujuan yang baik. Indonesia dalam menghadapi MEA ini hanya membutuhkan orang-orang yang mau bersatu, mau bekerja, visioner dan mau menghadapi rintangan apapun. Indonesia pasti bisa menjadi poros kekuatan di MEA ini, MEA baru dimulai , jadi belum bisa kita lihat bagaimana kesiapan dari Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CRITIKAL REVIEW BUKU FRANZ MAGNIS SUSENO: ETIKA JAWA

REVIEW BUKU SOEMARSAID MOERTONO: NEGARA DAN USAHA BINA-NEGARA DIMASA LAMPAU

Kontrak Sosial Montesquieu dan Rousseau